About Me

Foto saya
Rain City, West Java, Indonesia
Aku adalah kunang-kunang Dalam gelap aku terbang, dalam gelap aku terang Dan jadilah kau senja. Karena gelap kau ada, karena gelap kau indah. Aku hanyalah kunang-kunang dan engkau hanyalah senja. Saat gelap kita berbagi. Saat gelap kita abadi.

Minggu, 14 November 2010

Penjelajahan Untuk Sebuah Hati

Aku ibarat perahu layar
Jiwaku adalah pelaut
Mengikuti apa maumu
Ke mana angin bertiup aku ikut
Badai datang aku pasrah
Menjelajahi samudera hatimu
Mencari tepiannya

Siang dan malam berganti
Kutunggu tiba waktu berlabuh,
tak tiba juga saatnya

Mungkin ini keterbatasan
Karena aku hanyalah aku
Bukan seperti Colombus yang menemukan Benua Amerika
Aku berlayar untuk berlabuh di hatimu

Kiranya aku sampai
Sudikah kau bukakan dermaga untukku?

Selasa, 09 November 2010

Kembali ke Fase Awal, dimana Aku Jatuh Cinta

Ini terjadi hari minggu yang lalu.  Tepatnya pada 07 November 2010
Kenapa ya? Bulan November itu.... ah, sulit untuk menjabarkan.  Banyak kejadian bersejarah di bulan ini, banyak replay yang harus terjadi pada hidup gue di November.  Saat di mana ada peristiwa yang pertama dan yang terakhir berulang tanpa bisa membuat gue nggak melakukan kesalahan yang sama.

Jadi gini, waktu itu gue ke Jakarta naik bis.  Pas gue sedang nunggu bis untuk pulang ke Bogor, ada sosok yang bener-bener bikin gue kaget.  Lo tau kenapa? Karena wajah sosok itu mirip sama My Light.  Sumpah deh, nyaris mirip karena gue setengah bengong waktu ngeliat tuh orang.  Tapi di sisi lain dia juga mirip sama lagu bahagia gue.  Bahkan sampe perawakannya juga! Oh my God! Jujur aja ya, gue seneng saat itu, tapi gue juga takut ngalamin hal yang sama kayak sebelum-sebelumnya.

Alasan yang bener-bener bikin gue takut adalah, karena proses ini begitu sama seperti waktu gue ketemu sama My Light.  Begitu juga keraguan yang ada di hati gue.  Apa iya sih gue harus nunggu agak lama sampe harus ngerasain sakit yang sama buat menyadarkan diri gue kalo gue udah berhasil falling in love again?  Ih, amit-amit deh gue ngerasain hal itu lagi.
Kembali ke cerita.  Gue dapet kejutan! Karena ternyata gue satu bis sama dia.  Kita sama-sama mau ke Bogor! Hahahaha, asik deh...., tapi....ternyata dia tuh ke Bogor Timur kayaknya.  Sedangkan rumah gue kan ada di Bogor Barat.  Haanjrit, kenapa sih, tiap gue seneng, kesenangan gue itu harus terbatas seperti langit dan bumi.  Saling melengkapi, saling merasa, tapi nggak pernah bisa bersentuhan pada hakikatnya kecuali Allah menghendaki.

Dan ternyata, keterbatasan waktu lebih singkat gara-gara ban bis meletus.  Jadinya, karena bis itu bakalan lama buat berangkat lagi, para penumpang perempuan dan anak-anak naik ke bis lain.  Dan karena kapasitas bis terbatas, para penumpang pria masih tinggal di lokasi.  Ah....memBETEkan sekali!  Tapi sumpah deh, bukannya gua mau GR atau gimana.  Gue nggak bisa lupa sama pandangan terakhir antara gue dan dia sebelum akhirnya kita bener-bener misah.  Padahal gue sama dia belum bicara apapun.  Cuma sesekali saling pandang doang selama dari Jakarta nungguin bis sampe berhenti di pinggir tol terus misah.

Beneran deh, yang bikin gue tambah kesel adalah, cara misahnya ga elit bet dah.  Kalo kayak Rose sama Jack di fil Titanic kan masih bagus meskipun serem juga.  Nah ini...? Aduh, gara-gara ban bis pecah.  Tapi nggak apa-apa deh, setidaknya gue punya hal baru untuk dijadikan tebak-tebakan dalam hidup gue selain si My Light, hahahaha. 

Sabtu, 06 November 2010

Sepenggal Tugas Kelas Sepuluh

Ini terjadi malam jum'at lalu
Gua lagi beres-beres buku kelas sepuluh yang mulai berantakan di lemari gue.  Sekalian tuh buku gue buka-bukain, soalnya gue penasaran sama perkembangan catetan gue.  Ternyata gue makin males nyatet pelajarn dengan rapi di kelas sebelas ini.  Gue kesel, gue geregetan.  Males banget sih Mutiara Fatimah Ekaputri yang sekarang.  Tapi tau-tau gua bisa ketawa gara-gara 2 halaman yang ditulis berantakan di buku catetan ekonomi gue.  Itu isinya tugas terakhir gue dari Bu Emma.  Yaitu..., bikin puisi dengan tema uang yang gue bikin sama my gelo chairmate. Karena takut ilang, akhirnya gue tulis di notes fb gue dan gua tag ke temen-temen kelas sepuluh gue. Gini nih isinya  :


"UANG"

Kata guru fisika...
Kau adalah sebuah usaha yang membuat setiap orang berpindah tempat untuk mencarimu

Kata guru matematika...
Kau adalah variabel-variabel dalam komponen x dan y
Dan berimplikasi sehingga orang ingin memperbanyak jumlahmu

Kata guru kimia...
Kau adalah butiran-butiran elektron yang menglilingi inti atom yang dapat mengoksidasi setiap orang untuk menghalalkan segala cara untuk mendapatkanmu

Kata guru biologi...
Kamu adalah segemericik sel dalam satu metabolisme tubuh
Yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu organisme

Kata guru geografi...
Kamu adalah lapisan atmosfer yang paling tinggi di antara lapisan bumi

Kata guru sosiologi...
Kau adalah penyebab penyimpangan perilaku dalam masyarakat
Karena mereka tidak mampu menggunakanmu dengan bijaksana

Kata guru ekonomiku yang baik nan cantik...
Kau hanyalah pelengkap dalam kehidupan
Dan tidak semua roda kehidupan berkiblat padamu

By :  Bagus Tito Wibisono       
Mutiara Fatimah Ekaputri

Kamis, 04 November 2010

Selalu seperti yang sudah-sudah
Sama dengan nada itu
Yang datang selewat dalam sepersekian menit hidup gue
...
My Iron Man



Ketika seorangg cowok jatuh hati karena keluguan dan kepolosan seorang cewek
Mungkin sebuah kesalahan
Atau jangan-jangan takdir

Maafkan aku atas perasaan yang dangkal ini
Yang telah membuatmu terperosok begitu dalam menyayangiku
Begitu jauh mempertaruhkan sebuah mimpi
Dengan peluang dan harapan di titik nol

Senin, 01 November 2010

Dia selalu menjebakku ke ruang de javu yang aneh
Yang membawaku ke dalam sebuah rasa tak tejabarkan
Tapi membuatku belajar menerima dan menikmati kenyataan

Asa menampar keras dari semua fakta
Antara aku, dia dan dia

Dia yang memperjuangkanku setengah mati

Dan dia yang lain
Memilih mundur
Bukannya untuk mengalah

Mengapa tidak datang padaku lebih dekat?
Dan coba katakan ganjalan perasaan yang terkunci rapat

Jika saat itu tiba
Aku seperti pulang dalam kemenangan dari sebuah peperangan

Perang melawanmu,
Menaklukannya,
Demi mencapai target utama
Membunuh sisi kiriku
Dengan senjata keangkuhannya

Saat itu pisau keadilan yang cemerlang berlumuran darah kita bertiga
Bukankah itu saat dimana cinta disebut buta?