Dia selalu menjebakku ke ruang de javu yang aneh
Yang membawaku ke dalam sebuah rasa tak tejabarkan
Tapi membuatku belajar menerima dan menikmati kenyataan
Asa menampar keras dari semua fakta
Antara aku, dia dan dia
Dia yang memperjuangkanku setengah mati
Dan dia yang lain
Memilih mundur
Bukannya untuk mengalah
Mengapa tidak datang padaku lebih dekat?
Dan coba katakan ganjalan perasaan yang terkunci rapat
Jika saat itu tiba
Aku seperti pulang dalam kemenangan dari sebuah peperangan
Perang melawanmu,
Menaklukannya,
Demi mencapai target utama
Membunuh sisi kiriku
Dengan senjata keangkuhannya
Saat itu pisau keadilan yang cemerlang berlumuran darah kita bertiga
Bukankah itu saat dimana cinta disebut buta?
Yang membawaku ke dalam sebuah rasa tak tejabarkan
Tapi membuatku belajar menerima dan menikmati kenyataan
Asa menampar keras dari semua fakta
Antara aku, dia dan dia
Dia yang memperjuangkanku setengah mati
Dan dia yang lain
Memilih mundur
Bukannya untuk mengalah
Mengapa tidak datang padaku lebih dekat?
Dan coba katakan ganjalan perasaan yang terkunci rapat
Jika saat itu tiba
Aku seperti pulang dalam kemenangan dari sebuah peperangan
Perang melawanmu,
Menaklukannya,
Demi mencapai target utama
Membunuh sisi kiriku
Dengan senjata keangkuhannya
Saat itu pisau keadilan yang cemerlang berlumuran darah kita bertiga
Bukankah itu saat dimana cinta disebut buta?