About Me

Foto saya
Rain City, West Java, Indonesia
Aku adalah kunang-kunang Dalam gelap aku terbang, dalam gelap aku terang Dan jadilah kau senja. Karena gelap kau ada, karena gelap kau indah. Aku hanyalah kunang-kunang dan engkau hanyalah senja. Saat gelap kita berbagi. Saat gelap kita abadi.

Kamis, 13 Januari 2011

Kumpulan Puisi Acara Kadga Pora dan Pedang Pora

Puisi saat posisi berdiri (Payung Pora)

Tegarnya hentakan kaki
Kokoh dan berwibawa menuju cita
Kala kata hati telah bersatu
Tuk menguntai dan merajut puspa melati
Akan janji dan ikrar bersama

Bhayangkara muda
Bhayangkari sejati
Dirimu bagaikan sepasang merpati
Yang sekian lama menjalin benang asmara
Kini’kan berikrar tuk setia selamanya

Hari demi hari bunda tabah menanti
Demi sang buah hati
Dalam medan pertempuran dibumi Pertiwi
Bhayangkari selalu setia membantu tugas sang bhayangkara

Wira bhayangkara
Teguhkan jajimu
Mantapkan langkahmu
Dalam doa yang terpanjat

Puisi Saat Posisi Jongkok (Payung Pora)

Raut Nan ayu laksana bidadari
Menghias wajah sang Permaisuri
Tegar tegap langkah perwira
Seiring langkah sang Bhyangkari

Bhayangkara Muda
Bhayangkari sejati
Kini dirimu bertahta bagai sang raja
Dengan disaksikan berpuluh pasang mata
Kebahagianmu kebahagianku
Menggapai putri sejati pujaaanmu

Wira Bhayangkara
Tataplah masa depan yang cerah
Tabahlah dan sabarlah dalam menghadapi cobaaan
Dan selamat mengarungi bahtera cinta

MAHLIGAI ABADI
Puisi dibaca saat mempelai melewati barisan Pedang Pora

Sepasang merpati meninggi langit
Menembus awan. . .menerpa badai
Sepasang merpati beriring janji
Lintasi lautan tak bertepi

Merpati yang dulu terbang tanpa arah
Berkepak sayap tanpa lelah
Kini hinggap dalam sangkar luas dan pasrah
Terpagut oleh lentera . . . cerah

Sepasang merpati beriiring janji
Teriring derap langkah perwira
Melepas sejuta damba
Menuju sumpah setia

Dalam arung bhakti padaMu Pertiwi
Arahpun semakin nyata terpadu dalam dua jiwa
Merpatipun menjadi putih
Bersusun dalam janji setia

Wahai sang Pengantin
Pedang Pora adalah pertanda
Hasrat setia dalam sumpah ksatria
Mengikat bhayangkara pengiring laga
Darma ksatria dalam bhayangkara

Berpuluh. . .bahkan beratus pasang mata
Melepas . . .dan saksi ikrar suci
Ksatria Tri Brata
Dan bhayangkari sejati

Langkahkan tekad dan niat setajam hunus pedangmu
Jangan berhenti meski terseok lelah
Susun langkah menembus batas arah
Bulatkan jiwa dalam senandung petaka
Merpati putih hati . . . angkarapun sirna


BAHTERA SEJAHTERA
Dibacakan pada saat Payung Pora

Sang Pengantin . . .
Untukmu sekuntum bunga terangkai
Ikhlas dan bangga
Kamipun bahagia

Sang pengantin . . .
Ikat erat janjimu . . .
Cita-citakan jadi nyata . . .
Walaupun badai ombak kan dating
Menerjang bahteramu . . .
Pegang teguh janjimu dan ikrarkan . . .
Berdiri tegap . . .
Abadikan diri sepenuh hati . . .
Pasrahkan pada Yang Kuasa . . .

Selamat jalan bhayangkara
Selamat jalan bhayangkari
Selamat menempuh bahtera baru
Percayalah . . .
Doa dan restu kami
Selalu bersamamu